Dealing With Insecurities

Our Story

Esther Revilda

Insecure tidak bisa membuat kita berdampak bagi orang disekitar kita.

Read More

Varentia

Hidup cuma sekali, bahagiakan hidup lu dan jangan insecure melulu.

Read More

Veren

Don’t push yourself to be okay when it’s not. Take your time :)

Read More

Gracella Caroline

Menerima diri terkadang perih, tapi belajar untuk menerima diri mengajarkan sebuah arti.

Read More

Recent Work

Jumat, 04 Juni 2021

I'm Free

 

I’m Free

By : Veren

 


            Hari ketika aku bisa benar-benar menulis artikel dengan judul seperti ini adalah hari dimana aku sangat bangga dengan diriku sendiri. Semua artikel yang aku tulis di blog ini beserta dengan tips-tips untuk keluar dari rasa insecure adalah based on my real experience dan di artikel ini, aku mau membagikan pengalamanku in how I struggle with my insecurities and how I’m free from those things.
 
            Di masa awal-awal pandemi masuk ke Indonesia yaitu Maret 2020, semua kegiatan akademik dan kegiatan dalam pekerjaan ku diliburkan dan beralih sistem menjadi online. Dikarenakan semua orang diharuskan untuk menjalani karantina dan sistem yang berubah menjadi online, maka akupun menetap di rumah selama ber bulan-bulan dan jam tidur serta pola hidupku pun berantakan dari normalnya. Hal ini membuat kondisi tubuhku menjadi menurun, dan salah satu efeknya adalah muka ku break out dan rasa sakit serta rasa tidak nyaman tersebut membuatku terus ingin bersembunyi dari orang-orang.
 
            Terimakasih kepada pandemi yang mengharuskan untuk memakai masker, aku bisa percaya diri sedikit ketika aku harus keluar rumah karena kepentingan-kepentingan tertentu. Semua terlihat baik, sampai ketika aku merasa haus dan lapar, namun tidak berani untuk membuka masker karena kondisi wajah yang sedang tak baik dan ketakutan untuk ditanyai “kok break out sih ren ?lu knp ?”. Menahan haus dan lapar lebih penting, dari pada harus membuka masker dan ditanyai.
 
            Aku pergi ke dokter spkk untuk mencari pertolongan, dan sadly tidak cocok. Hal ini pun membuat break out ku makin ga karuan dan membuat tabungan ku makin tipis. Sampai saat dimana aku harus melayani di ibadah natal dimana aku harus bernyanyi dan melepas masker (diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat), namun break out ku masih dalam keadaan yang sangat parah dan aku bingung bagaimana harus menutupinya.
 
Orang yang centil, dikasih cobaan kayak begini, nangis gak ? panik gak ? nagis lah ! haha.
 
            Beberapa dari temanku pun sadar bahwa ada yang tidak normal dari perilaku ku. Mereka pun menanyakan, dan aku hanya jujur tentang kondisiku yang sesungguhnya to my close friends. Thankfully mereka semua terus menguatkan aku dan tidak menghakimi penampilanku. Mereka mengatakan bahwa it’s normal, dan kamu pasti sembuh.
 
            Inilah pentingnya ketika kita mencari pertolongan kepada teman-teman terdekat kita, yang kita percayai bahwa dia bisa membantu kita untuk keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Pelan-pelan aku pun mulai percaya diri kembali, lewat dukungan dari teman-temanku, cerita pengalaman dari influencer / youtuber yang pernah breakout, dan masih banyak lagi.
 
            Setelah beberapa bulan ketika aku tidak cocok dengan dokter spkk yang aku kunjungi itu, aku pun memberanikan diri untuk mencari dokter lain yang lebih dikenal dengan kemampuannya dalam menyembuhkan dan mengatasi permasalahan kulitku. Harganya 2x lipat lebih mahal dari sebelumnya, dan thankfully aku cocok dengan obat yang diresepkannya. Selain pergi ke dokter, aku juga berusaha untuk memperbaiki pola hidup ku menjadi ke pola yang lebih sehat. Hal ini aku lakukan sebagai wujud self love, dan aku bahagia.
 
            Saat ini kondisi kulitku mungkin belum sempurna, dan masih tersisa banyak bekas luka dari break out tersebut. Kondisi fisik ku mungkin belom glow up kata orang-orang di luar sana, namun aku yakin bahwa kondisi psikis ku sudah sangat glow up wkwk, dan aku semakin bahagia dari hari ke hari.
 
            Total waktu yang aku habiskan untuk sembuh dan bebas adalah lebih dari 1 tahun. Tidak ada yang instan, dan semuanya butuh proses.
 
            Jalani proses tersebut, dan jangan lupa untuk terus bersyukur. Setiap orang punya formula nya masing-masing untuk bahagia, cari atau bentuk metode yang paling efektif untuk diri kamu sendiri. Permasalahanmu mungkin ga sama kayak aku, tapi aku yakin bahwa kamu adalah orang hebat ! dan kamu pasti sembuh dari rasa sakit mu !
 
Terimakasih sudah bertahan ! : )

 

 

Mitos atau Fakta?

 

MITOS ATAU FAKTA?

“Self Harm Karena Cari Perhatian”

Oleh : Gracella Caroline Octaviani

 


Self Harm adalah sebuah perilaku yang melukai diri sendiri, hal ini dapat terjadi karena mereka sering menganggap self harm sebagai sebuah cara untuk menanggulangi tekanan yang hebat atau perasaan sakit yang dialami. Melukai diri sendiri dapat membantu mengekspresikan perasaan yang tidak dapat dijelaskan dala kata-kata, diabaikan dari kehidupan, atau sekadar melepas emosinya. Setelah melakukan self harm mungkin mereka akan merasa lebih baik, setidaknya untuk sesaat, namun, ketika tekanan atau perasaan yang menyakitkan itu datang kembali mereka akan merasakan keinginan untuk melukai diri sendiri lagi.

Perilaku self harm masih dianggap tabu bahkan banyak disalahpahami oleh sebagaian orang. Berbagai stigma kerap dilekatkan pada mereka yang memiliki perilaku ini, padahal kesalahpahaman itu justru menghambat proses untuk mereka menerima diri sendiri. Oleh karena itu jika ada teman, kerabat, saudara kamu yang mengalami perilaku ini, jangan cepat berspekulasi negatif ya! Nah, apakah mereka yang melakukan self harm sebenarnya sedang mencari perhatian? Yuk simak beberapa mitos dan fakta dari self harm 😊



[MITOS]

Orang yang melukai diri sendiri sedang mencoba mencari perhatian.

[FAKTA]

Ironisnya, orang yang melukai diri sendiri biasanya melakukan itu secara diam-diam. Mereka tidak sedang memanipulasi atau menarik perhatian orang lain. Justru, rasa malu dan takut seringkali membuat mereka sulit untuk mengaku dan meminta bantuan.


[MITOS]

Orang yang melukai diri sendiri adalah orang gila dan berbahaya.

[FAKTA]

Orang yang melukai diri sendiri memang sering didiagnosis mengidap gangguan kecemasan,  depresi, gangguan pola makan atau trauma namun, hal itu bukan berarti mereka gila dan berbahaya. Melukai diri sendiri adalah cara mereka untuk menghadap masalah itu. Memiliki stigma dan melabeli mereka sebagai “gila” dan “berbahaya” sama sekali tidak membantu pemulihan.

 

 [MITOS]

Orang yang melukai diri sendiri ingin mati.

[FAKTA]

Ketika seseorang melukai diri sendiri, mereka biasanya tidak ingin mencoba bunuh diri, mereka hanya berusaha untuk menangani masalah dan rasa sakit yang mereka alami. Melukai diri sendiri justru salah satu ekspresi bahwa mereka sedang mencari cara agar tetap bertahan hidup dengan masalah mereka. Namun, selalu ada risiko bahwa cedera atau luka yang serius berakibat fatal, dan orang yang melukai diri sendiri juga memiliki risiko bunuh diri yang tinggi, sehingga sangat penting bagi mereka untuk segera mungkin mendapat pertolongan baik secara fisik ataupun mental.


[MITOS]

Jika luka atau cedera akibat melukai diri sendiri tidak seberapa, artinya masalah yang mereka alami juga tidak serius.

[FAKTA]

Tingkat parah atau tidaknya luka/cedera nyaris tidak ada kaitannya dengan rasa sakit yang mereka alami secara emosional. Jangan berasumsi bahwa cedera/lukanya hanya sedikit, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.


Siapa saja yang melukai diri sendiri sesungguhnya sedang berjuang untuk mengatasi masalah yang dihadapinya dan sangat memerlukan pertolongan secara emosional dari orang di sekitarnya. Kita memang tidak punya kewajiban untuk menyelesaikan masalah orang lain, tapi setidaknya ketika kita melihat seseorang melakukan tindakan self harm, jangan menambah beban emosional mereka dengan meremehkan apa yang mereka rasakan atau memberi label tertentu. Nah, jadi sekarang kamu belajar banyak kan? Hehe…

 

 

 

Insecure Dosa Gak Sih??

 

INSECURE DOSA GAK SIH?

Esther Revilda Ardani



Helloo Laninerss

Saat ini kata insecure sering diucapkan oleh banyak orang. Secara harfiah insecure merupakan perasaan tidak nyaman yang disebabkan oleh rasa malu, minder, merasa kurang, dan gampang tersinggung.. pada dasarnya pasti setiap orang mempunyai kekurangan sendiri-sendiri. Permasalahannya tidak selalu sama setiap orang dan penerimaan orang pun tidak selalu sama dalam menerima kekurangannya. Pasti banyak dari kita berpikir bahwa rejeki datang karena usaha keras kita sendiri. Padahal yang memberikan rejeki juga Tuhan yang Maha Esa. Tapi tetap beberapa orang akan merasa kurang dari apa yang udah diberikanNya. Masih suka merasa insecure dengan hal tersebut? Karena insecure merupakan perasaan yang menggambarkan rasa tidak aman, malu, tidak percaya diri, gelisah yang didasar oleh diri sendiri maupun orang lain.

Lalu kenapa kita masih suka insecure? Apa ada yang salah? Sebenarnya hanya ada perasaan kurang bersyukur dengan apa yang sudah dimiliki yang sudah mendapatkan ini, minta itu, dan seterusnya. Rasa kurang bersyukur muncul karena pada dasarnya setiap manusia memiliki rasa tidak puas atas apa yang udah di dapatkan. Lalu apakah insecure berdosa? Sebagian orang berkata iya bahwa insecure tuh berdosa karena kita tidak mensyukuri rejeki yang udah dikasihNya. Tapi tidak semua insecure tuh berdosa lohh… kenapa, karena insecure terkadang membuat diri kita bisa memacu diri kita sendiri untuk mengubah ketidak percaya diri kita menjadi hal yang membuat kita percaya. Contohnya kita insecure dengan wajah yang berjerawat disini kita bisa memacu diri kita untuk lebih merawat wajah seperti mencuci muka, menggunakan skincare, dan sebagainya.

Terkadang insecure memang membawa dampak yang negative untuk hidup kita karena kita tidak bisa mensyukuri apa yang udah di dapatkan. Tapi teryata insecure bisa membawa dampak yang positif yaitu mengintropeksi diri kita dan berusaha untuk mengubah diri kita. Jadi, menjadi insecure tuh boleh saja tapi tidak menjadikan insecure tuh diatas segalanya seperti jadi depresi, stress, hingga memutuskan bunuh diri. Jika sampai pikiran seperti itu merasuki kita, yang harus kita ingat adalah rasa bangga atas apa yang udah Tuhan kasih atas hidup kita meskipun itu terasa begitu berat banyak merasakan kehilangan , merasa sedih, dan merasa putus asa, dan merasa sendiri.

Beberapa hal yang dapat dilakukan jika kita merasa insecure yaitu mencoba untuk kita berpikir positif tentang hal yang terjadi di dalam hidup kita, agar energi negative dalam diri kita tidak membuat kita berpikir negative. Kedua yaitu berhenti untuk menyalahkan diri sendiri, yang harus diingat adalah jika kita dihantui oleh rasa cemas, rasa menyalahkan diri ingatlah kita bukan satu-satunya orang yang pernah melakukan kesalahan, dan pasti semua orang sering berbuat salah. Lalu yang ketiga adalah jangan membandingkan diri kita dengan orang lain sebenarnya hal ini tidak bisa digunakan untuk kita mengkoreksi hidup kita. Karena jalan hidup setiap orang tidak selalu sama dan tidak bisa untuk dibandingkan. Yang keempat adalah hindari orang-orang yang toxic yang akhirnya membuat insecure, terkadang banyak orang didekat kita yang terkadang membuat diri kita merasa tidak layak atau percaya diri. Dengan alasan “ini demi kebaikanmu” alih-alih membuat semangat tapi komentar tersebut merupakan komentar toxic yang bisa menciptakan perasaan insecure seperti itu. Yang terakhir adalah lakukan hal yang membuat kita Bahagia seperti apa yang kita mau jangan melakukan sesuatu karena paksaan karena hal tersebut tidak membuat kita bahagi tetapi membuat kita beban pikiran dalam melakukan hal tersebut.

Jadi, lima cara diatas merupakan bagaimana kita bisa melawan rasa insecure kita menjadi percaya diri akan hidup kita… cukup sekian dulu nih laniners, jangan lupa baca artikel insecure kita yang lainnya byeee laniners….

How to

 

How To

Oleh Varentia



Hai Laniters !

Selamat datang kembali di topik pembahasan terbaru bersama saya Varentia yang akan membahas How to alias bagaimana cara ? bagaimana cara untuk menghindari insecure yang terus menghantui pikiran serta tindakan kita. Insecure memang dirasakan oleh semua orang namun menurut aku jika kita merasa insecure ini merupakan hal yang wajar asal tidak berlebihan. Berlebihan yang dimaksud adalah ketika kita sudah berada dititik puncaknya seperti tidak mencintai diri dan menerima diri kita apa adanya. Tentunya hal ini akan membuat diri kita menjadi frustasi, depresi hingga merusak kesehatan mental kita.

Inilah bagaimana cara kita menghindari insecure ala Varen ! disimak baik-baik yaa

1.     Cintai dirimu apa adanya

Ingat kita semua merupakan ciptaan Yang Maha Kuasa. Bersyukurlah dengan apa yang telah kamu terima sehingga kamu bisa hidup terutama cintai dirimu baik dari fisik dan hati. Aku punya ritual untuk lebih mencintai diriku sendiri seperti berdiri di depan kaca dan mengatakan “you did well”, “you’re so beautiful !”, “semangat !”. Kata-kata ini memang singkat namun jika kita sendiri yang berbicara tuhh kekuatannya wah banget sih.

2.     Selalu berpikir hal positif

Diri kita memang tidak jauh dari pemikiran negatif yang kemudian menjadi overthinking, hindari hal tersebut dan berpikirlah hal-hal yang positif. Jika kalian tenggelam dalam pikiran negatif maka akan susah juga untuk kalian keluar dari zona nyaman kalian.

3.     Stop comparing !

Cara ini cukup sulit untuk dilakukan. Namun alangkah baiknya kalian stop membandingkan diri kalian dengan orang lain sehingga kalian merasa bersalah dengan diri kalian sendiri. Just stop. Karena orang-orang yang kalian bandingkan hanya memperlihatkan kelebihan mereka bukan kekurangan mereka. Comparing boleh asal kalian menjadikan hal tersebut menjadi motivasi bukan menjadi ajang pesimis ataupun hal yang membuat diri kalian terpuruk.

4.     Pertahankan circle yang selalu mendukungmu

Pertahankan dan habiskan waktu dengan teman-teman ataupun sahabat yang selalu mendukung dan menerima dirimu apa adanya. Hindari pertemanan yang toxic, jika ada teman atau kenalan mu yang toxic cukup hiraukan dan jangan didengar kata-katanya. Dengan adanya circle pertemanan yang positif maka akan membuat dirimu juga lebih optimis bahwa kehadiran kamu sangat berarti untuk mereka.

Sekian tips dan cara dari aku mengenai bagaimana kita bisa menghindari insecure yang terus menghantui diri kita. Pesan ku hari ini untuk kalian Laniters yang ku cintai stop blaming, stop comparing and be yourself ! sampai jumpa di artikel selanjutnya Laniters ! jangan lupa untuk bersyukur ya

Don't Push Yourself

 

Don’t Push Yourself Too Hard

Oleh : Veren

 


       Kalo kalian baca tulisan aku tentang bagaimana “I deal with my insecurity (my version)” , salah satu poin yang aku sebutkan dalam tips untuk keluar dari rasa insecure itu sendiri adalah, berikan diri kalian waktu untuk sembuh. Seperti drama korea yang terkenal dengan series yang berjudul “It’s Okay to Not Be Okay”, kita harus memberikan diri kita waktu untuk berproses menuju titik dimana kita bebas.

       Aku tidak tau apa insecurity yang sedang kamu alami saat ini, apa penyebabnya, dan bagaimana kondisi dan situasi kamu saat ini. Mungkin ada sebagian orang yang sudah lama terjebak dalam rasa insecure, atau mungkin ada beberapa orang yang berusaha untuk menyembunyikan rasa insecure nya, sehingga tanpa sadar banyak hal-hal yang sebenarnya bermasalah dan akan menjadi bom waktu untuk diri kamu sendiri di masa depan.

      Saat ini coba berikan diri kamu waktu dan coba ungkapkan perasaan dan apa yang benar-benar sedang kamu rasakan saat ini di pikiran kamu, kemudian tanyakan kepada dirimu, apakah kamu masih mau terus-terusan seperti ini ? apakah kondisi saat ini menguntungkan aku ?

       Pesan yang mau aku sampaikan setelah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah, tidak apa-apa untuk merasa insecure. It’s okay to be angry, it’s okay to sad, it’s okay to cry, it’s okay to be afraid, it’s okay to be disappointed, it’s okay to be upset. All of us are still human, we are not God, and it’s okay, insecurity juga merupakan bagian dari rasa kemanusiaan. Jangan lagi bohongi diri kamu sendiri unruk kuat, ketika kamu tidak benar-benar kuat.

        Namun, jangan sampai kamu kalah dari insecurity kamu. Aku percaya kalau kamu, aku, dan kita semua adalah orang-orang hebat. You are stronger, more than what you fear. You are braver, more than what you worry about. You are more valuable than what you are lacking. You are very loved, more than how you feel. You are more amazing than what you think.

       Berikan diri kamu waktu untuk sembuh dan bernafas. Berikan diri kamu waktu untuk meyakinkan diri kamu bahwa kamu adalah orang hebat. Hidup bukanlah kompetisi, dan kamu tidak perlu membanding-bandingkan diri mu dengan orang lain. Fokus dalam track mu, dan tetap bahagia ya.

 

Terimakasih karena telah berjuang : )

 

Formula Untuk Bahagia

 Formula Bahagia :

Terlahir Menjadi Bahagia atau Terlahir untuk Bahagia?

Oleh : Gracella Caroline Octaviani

 


Hai! Kalian sudah bahagia belum hari ini?

Kalau belum, yuk simak formula untuk menjadi bahagia versi Lanita Indonesia!

            Harapan dalam menjalani kehidupan tentu menjadi hal yang kita usahakan sehari-hari, entah itu kamu, entah itu aku, semua sama.. Makna bahagia mewakili harapan itu sendiri, ya, tak dapat dibendung, semua orang ingin bahagia. Apakah ketika kamu mendapat hal yang kamu inginkan kamu selalu bahagia? Ya, pasti. Tapi bagaimana jika hal yang tidak sesuai dengan apa yang kamu inginkan terjadi, apakah kamu masih bisa menjadi bahagia? Kurasa tidak. Menjadi bahagia itu sederhana, sesederhana dalam memilih mau yang baik atau buruk, intinya bahagia itu pilihan. Berikut enam faktor yang jika disatukan dapat mejadi kombinasi yang tepat untuk seseorang menemukan kebahagiaan, kami menyebutnya formula bahagia :

1.     M – Menghargai Hidup Saat Ini

= Ingatkan  diri untuk selalu menghargai segala sesuatu yang ada di hidup ini seperti keluarga, sahabat dan lain-lain. Lakukan hal ini setelah bangun tidur sebanyak 16x sehari. Syukuri hal apapun yang kita alami setiap jamnya, sekecil apapun itu.

 

2.     E – Eksplorasi  Diri

= Eksplorasi apa yang menjadi hobi dan passion kita yang tidak kita lakukan dalam rutinitas kita sehari-hari. Ini akan menjadi hal yang dapat memperlebar kapasitas kita.

 

3.     L – Lakukan Sesuatu yang Dicintai

= Lakukan hal-hal yang dapat membuat kamu bersemangat 2x sehari, misalnya menonton movie atau youtube untuk self healing dari hiruk pikuk kesibukan yang ada. Lakukan hal ini ketika sedang bersantai di sela-sela kesibukan yang ada.

 

4.     P – Peduli Sesama

= Puji orang lain ketika berbuat suatu kebaikan, lakukan perbuatan baik pada sesama dan dengarkan keluhan orang lain. Lakukan 5x dan kamu akan merasa senang jika bisa menyenangkan orang lain.

 

5.     B – Bangun Hubungan

= Orang yang paling bahagia di dunia adalah mereka  yang punya hubungan dekat dan baik dengan orang lain. Dedikasikan waktu untuk pasangan, teman dan anggota keluarga 2x sehari.

 

6.     J – Jaga Tubuh

= Berolahraga dan bergerak aktif sedikitya 30 menit sehari serta makan sehat 3x sehari akan menjamin tubuh yang lebih fit, menjaga pola hidup dapat membuat kita berpikir jernih dan akan otomatis menjadi lebih bahagia.

 

FORMULA BAHAGIA :

(M*16 + E*1 + L*2) + (P*5 + B*2 + J*33)

 

Setiap faktor membutuhkan usaha agar dapat mencapainya, tidak ada rahasia tunggal untuk merasa bahagia tetapi ketika enam faktor ini dilakukan dalam dosis yang tepat, kamu akan berada dalam jalur hidup bahagia, jangan lupa untuk menjadi bahagia ya, kamu sudah terlahir untuk bahagia, karena bahagia itu pilihan. Jadi, apa pilihanmu hari ini?



Minggu, 23 Mei 2021

Cerita Saya

 



Insecurity

How to deal with insecurity (my version)

by Veren 



Setiap manusia gaada yang sempurna

Setiap manusia gaada yang selalu mendapatkan nilai 100

Setiap manusia gaada yang ga pernah kecewa

Setiap manusia gaada yang ga pernah sedih

Setiap manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing

Pertanyaannya adalah, apakah kita mau menerima kekurangan dan belajar untuk memperbaiki apa yang bisa diperbaiki dan menerima apa yang sudah diberikan ?

Atau justru kita membiarkan kekurangan tersebut mengambil kendali atas kebahagiaan dan membuat kekurangan tersebut menjadi dampak yang negatif atas diri kita sendiri ?

 

Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya “insecure” atau bisa juga disebut sebagai perasaan yang tidak aman.

 

Penyebabnya berbeda-beda, bisa dari trauma / pengalaman dari masa kecil, penolakan, kecemasan sosial, rasa perfeksionis, dan masih banyak lagi.

 

Sebelum kita diving lebih dalam lagi mengenai topik ini, kita identifikasi dulu yuk tipe-tipe dari insecurity.

 

Tipe 1 insecurity atas penolakan dan hal yang sedang terjadi saat ini

Hal-hal yang terjadi baru-baru ini mempunyai pengaruh yang besar atas perasaan dan cara pandang kita terhadap diri sendiri. Penelitian tentang kebahagiaan menunjukkan bahwa hingga 40% dari "kecerdasan kebahagiaan" kita didasarkan pada peristiwa kehidupan baru-baru ini. Kontributor negatif terbesar atas kebahagiaan adalah berakhirnya suatu hubungan, kematian pasangan, kehilangan pekerjaan, dan kejadian kesehatan yang negatif.

 

Tipe 2 insecurity karena tidak percaya diri dan social anxiety

Banyak dari kita mengalami kurang percaya diri dalam situasi sosial seperti pesta, pertemuan keluarga, wawancara, dan dating. Rasa takut dievaluasi oleh orang lain, dan ternyata ketika dievaluasi, terdapat banyak kekurangan, sehingga dapat membuat Anda merasa cemas dan sadar diri serta perasaan gagal karena tidak sesuai dengan ekspektasi orang lain. Sebagai hasilnya, anda mungkin berusaha untuk menghindari situasi sosial, kecemasan sosial saat menghadiri acara-acara karena rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh rasa insecure tadi. Pengalaman-pengalaman dari masa lalu memberikan pengaruh sense of not belonging, atau rasa yang membuat kita not being good enough.

 

Tipe 3 insecurity karena perfeksionisme

Beberapa dari kita pasti punya standart dan goals yang tinggi dalam apapun yang kita lakukan. Bisa berupa nilai yang tinggi, pekerjaan yang terbaik, menjadi figur yang paling sempurna, mempunyai rumah yang dekorasinya paling bagus, pacar ideal, dll. Sayangnya hidup tidak selalu terjadi sesuai dengan apa yang kita inginkan, bahkan ketika kita sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik yang ada pada kita. Ada beberapa bagian yang tidak bisa kita kendalikan dan berada di luar kemampuan kita, Hal-hal inilah yang akan mengendalikan kita sehingga muncul rasa insecure dan unworthy.

 

Sebelumnya aku mau cerita bahwa aku adalah orang yang sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan, salah satunya lewat perkataan. Ketika perkataan negatif atau kritik dari orang lain sampai ke telingaku, maka bangkitlah perasaan insecure  dan hal ini mempengaruhi self worth aku. Aku merasa bahwa harga diri dan citra diri yang sudah dibangun selama ini, hancur dalam sekejap sehingga aku merasa gagal. Hilangnya kepercayaan diri dan kecemasan sosial, yang membuat aku selalu ingin menghindari event dan hal yang paling aku hindari adalah family gathering. Ketakutan karena dibandingkan dengan orang lain, dibandingkan dengan kesuksesan sepupu-sepupu aku, dan juga ketakutan karena tidak berhasil dalam memenuhi ekspektasi orang lain terhadap aku. Dan yang terakhir adalah insecure karena rencana yang sudah aku buat tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Aku bisa menjadi orang yang sangat ambisius atas karir dan perfeksionis atas penampilan, sehingga ketika semua itu tidak tercapai, muncullah perasaan insecure atas achievement orang lain, dan yang terburuk adalah tindakan yang selalu ingin bersembunyi dan menyendiri.

 

Insecure yang ada pada diri aku mencakup semua tipe yang aku tulis diatas.

Rasa insecure ini sangat nyata dan secara tidak sadar, hal ini mempengaruhi sampai pada kesehatan mental ku. Sampai pada suatu waktu aku sadar dan karena kebaikan Tuhan, aku mulai menyadari bahwa hal ini sangat toxic dan tidak boleh hal yang negatif ini terus bertumbuh menguasai pikiran aku. Hal yang aku lakukan ketika aku sadar, aku mulai mencari pertolongan kepada orang-orang terdekat dan yang aku percayai bisa membantu aku untuk keluar dari rasa tidak aman ini.

 

Berikut beberapa tips dari aku yang mungkin bisa membantu kalian untuk keluar dari rasa insecure yang saat ini sedang kalian hadapi :

1.     Berikan diri kalian waktu untuk sembuh

It’s okay to not be okay, give yourself some time to think and heal.

2.     Disiplin dan terus bergerak menuju goals kamu

Tidak apa-apa untuk bergerak lambat, namun konsisten sehingga goals tersebut dapat tercapai, yaitu kebebasan dalam berkespresi dan hilangnya rasa tidak aman, sehingga kita bisa bebas dalam mengekspresikan diri.

3.     Terus berikan kata-kata positif untuk diri kamu, dan yakinkan kata-kata tersebut

Ingatkan terus pada diri kamu bahwa kamu adalah makhluk yang berharga, dan you are loved.

4.     Tetapkan goals yang realistik

Mungkin ketika aku sudah mencoba yang terbaik dan memberikan yang terbaik, hasil akhir seringkali tidak sesuai dengan ekspektasi yang dibayakngkan. Jangan terlalu menaruh harapan pada sebuah hal, karena ketika hal itu tidak tercapai, perasaan kecewalah yang akan tumbul. Jangan set goals yang terlalu tinggi, karena tidak semua hal berada dalam kontrol kita.

5.     Terus kembangkan diri kamu dan terus belajar

Mungkin ada beberapa kekurangan yang bisa kita ubah. Contohnya dalam kasus insecure karena overweight. Kita bisa mulai untuk hidup sehat dan mengganti pola hidup kita, dan menjadikan tindakan ini sebagai wujud self love.  

 

Sekian tips-tips on how to deal with insecurity in my version, semoga ini bisa membuat setiap pembaca menjadi lebih cinta sama diri kamu sendiri, dan jangan lupa bahwa banyak orang-orang yang sayang sama kamu J

 

Thankyou

 

Cerita Saya

 



PERIHNYA RASA MENJADI SEBUAH TITIK BALIK

#CeritaSebuahRasa

Oleh : Gracella Caroline Octaviani

 


— Insecure.

Kurasa semua orang mengenal hal ini, siapa yang tak kenal dengan perasaan yang tak enak dan berujung dengan menyiksa diri. Terkadang lucu, HAHA, karena orang yang cantik dan rupawan pun mengenal rasa ini. Begini ceritanya..,

Kisahku berawal ketika masuk sekolah menengah pertama, aku mengalami “bullying” oleh teman-teman sekelasku. Banyak sekali kalimat merendahkan secara fisik yang mereka lontarkan, “dasar lumba-lumba bunting”, “HAHA GAJAH THAILAND”, ya, aku mendapatkannya. Kalian tau gambar diri? Gambar diriku rusak, serusak itu. Kadang aku bertanya sama diriku sendiri, apa salahku jika aku terlahir dengan wajah yang tidak cantik dan badan yang tidak proporsional? Kalian tau respon orang tuaku ketika aku yang masih duduk di bangku SMP itu menceritakan semuanya? Orang tuaku marah, “makanya, kamu gamalu apa, diet dong!” seperti dibanting kali kedua karenanya.

Berawal dari hal ini, akhirnya aku bertekad untuk mengubah penampilanku, apa motivasiku? Oh tentu bukan karena I love me tapi karena I hate me. Aku melakukan diet ketat dan olahraga secara berlebihan yang tanpa kusadari, itu menyakiti diriku sendiri. Setiap hari yang menjadi fokusku hanya, aku mau cantik, cantik dan cantik. Sampai akhirnya, aku mengalami gangguan kesehatan mental “eating disorder” yaitu “anoreksia nervousa”. Berat badanku dari 62kg turun drastis menjadi 48kg, dimana dengan tinggi 165cm berat badan dengan bobot 48kg itu sebenarnya tidak normal. Biarpun beratku turun, ketika aku berkaca melihat diriku sendiri, aku selalu merasa, “masih gendut” dan masih ingin kurus, lagi, lagi dan lagi. Aku sangat depresi sampai berkeinginan untuk menggunting bagian tubuhku karena aku rasa itu masih sangat tidak proporsional. Urgh, its hurt me so hard.

Sampai pada akhirnya, salah satu temanku menegurku secara monohok, katanya begini “kamu gila ya! Kamu tau gak kamu tuh udah kurus banget, kamu tuh anoreksia grace!” memang terlihat seperti marah, tapi aku tahu marahnya dia berarti sayang untukku. Aku bingung, “anoreksia apa?” aku mencari tahu tentang anoreksia nervousa ini lebih jauh dan ternyata hampir semua gejala yang ada di artikel itu sama denganku, i’m shock. Mulai dari situlah aku sadar bahwa aku mengalami anoreksia dan sedikit demi sedikit mengubah cara pandangku terhadap diriku sendiri walau rasa insecure ini tak sepenuhnya hilang.

 

Ambisi terlihat menyenangkan dalam imajinasi, tapi kerap kali juga menyiksa diri. Tekanan kita untuk diri kita sendiri agar menjadi yang terbaik, kadang kala tidak lantas membuat kita menjadi lebih baik. Ternyata yang membuatku semakin insecure adalah aku sedang berkompetisi dengan orang lain, bukan dengan diriku sendiri. Aku selalu memberi pressure ‘aku harus lebih baik daripada orang lain’, bukan ‘aku harus lebih baik dari diriku yang sebelumnya’.

Sampai kuketahui bahwa ternyata penyebab insecure adalah terlalu tingginya ekspektasi kita terhadap diri kita sendiri. Dengan kata lain, terkadang ekspektasi tidak sama dengan kemampuan kita dalam memenuhinya. Maka, mengenali potensi diri, batas dan menyayangi diri sendiri adalah kunci ketenangan dan kebersyukuran kita dalam menjalani hari-hari.

SAHABAT UNTUK DIRIKU SENDIRI

Mengubah cara pandang merupakan titik balik yang utuh untukku, dimana sebenarnya tidak apa-apa untuk merasakan hal yang tidak baik. Aku mulai mencoba berdamai dengan rasa insecure itu sendiri, jadikan diri ini menjadi  sahabat yang baik untuk diri sendiri. Rasanya lebih damai daripada harus menjadikan diri sendiri musuh pribadi. HAHA.  Lucu memang, tapi menjadi pengalaman yang tak kunjung kulupa karena memberikan nilai yang berharga.

Sekarang, aku menjadikan semua cara yang dulu aku lakukan untuk menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk aku menghargai dan mencintai diri ini. Aku sadar, manusia memang tak ada yang sempurna tapi bukankah kita bisa menjadi versi rerbaik dari diri kita sendiri? Olahraga dan menjaga pola makan yang tadinya untuk diet sekarang kulakukan untuk kesehatan yang berarti "i love me". Berhenti untuk menjadikan semua itu sebagai bentuk punishment karena makan banyak, argh, Thanks God aku bisa lepas dari semua hal yang dulu menghantuiku setiap hari.

Bersyukur dengan rasa insecure yang aku punya, aku mengajaknya hanya sekedar berdamai, menerima diri sendiri lalu belajar mencintainya. Tanpa rasa ini, aku tidak akan berada di titik dimana aku berdiri sekarang, its okay to be not okay, its normal. Belajar menikmati apa yang Maha Kuasa beri sembari belajar untuk menjadi the best version of me.

 

— Thanks to my insecurity, you change me slowly.

 

Jumat, 21 Mei 2021

Cerita Saya

 

MY INSECURITIES

by Varentia



Hai Laniters

Berbicara mengenai insecurities… semua orang pasti memiliki kekurangan yang membuat diri mereka menjadi tidak percaya diri alias insecure sama halnya seperti diriku. Pada kesempatan kali ini aku mau berbicara mengenai insecureku dan sebetulnya aku memiliki banyak sekali hal-hal yang membuat diriku insecure dimana tidak semua orang menyadari kekurangan ini. Namun aku akan berbicara salah satunya.

Bermula dari pasangan suami istri dengan bahagia menyambut kelahiran anak kedua yang sehat, berbobot berat dari pada bayi umumnya serta kulitnya yang berwarna hitam  padahal orang tua tidak ada yang hitam yaitu diri ku sendiri. Semakin beranjak anak-anak hingga remaja seringkali aku mendapatkan sikap diskriminasi dari orang lain bahkan saudara sendiri. Bukannya saling support namun malah menjatuhkan dengan alasan agar diri ini bisa lebih baik dipandang dengan kurusin dan kulitnya lebih putihan.

Seringkali terlintas dipikiranku “kenapa diharuskan untuk cantik ?”, “kenapa diharuskan untuk kurus ?” dan “kenapa diharuskan untuk putih agar lebih dihargai ?”. Ejekkan babi ? pernah, ejekkan dugong ? pernah, ejekkan tidak mirip dengan keluarga ? pernah, ejekkan muka lebih tua ketimbang anak pertama ? pernah. Hal-hal tersebut sudah menjadi anak panah yang terus membidik hati yang rapuh ini. Terkadang kita harus menertawakan keadaan dunia karena kehadiran orang-orang yang tidak mampu untuk menghargai diri kita sendiri.

Karena pandangan mereka itulah membuat diriku menjadi insecure tidak dapat menjadi diriku yang apa adanya, harus bertingkah sebaik mungkin untuk memenuhi ekspetasi mereka namun selalu gagal karena diriku yang tidak berusaha. Kenapa diriku harus berusaha jika diluar sana ada yang terlahir dengan keadaan yang serba enak ? mengapa Sang Pencipta menjadikan diriku yang selalu tertolak.

Beruntungnya zaman kian berkembang disertai dengan pemikiran orang-orang yang semakin bijak dan dewasa walaupun tidak semuanya belum lagi orang-orang yang tertindas sudah berani speak up membuat diriku semakin yakin bahwa kita bisa mematahkan statement masyarakat jika yang cantik dan dihargai itu harus putih, pintar dan langsing but the reality it’s just a bullshit kalau sifat atau sikapnya tidak mencerimkan kecantikkannya.

Adanya support dari teman-teman dan keluarga tercinta membuat diriku belajar untuk terus bersyukur dan mencintai diriku apa adanya. Jadilah dirimu sendiri dan buatlah insecure menjadi tameng mu. Tanpa kamu sadari insecuremu menjadi sebuah hadiah untukmu agar menjadi yang lebih baik lagi kedepannya, tidak peduli cacian dan omongan orang. Berhenti insecure dan love yourself no matter what happen.

Hidup hanya sekali.. jangan memaksa menjadikan dirimu untuk memenuhi ekspetasi orang namun jadikanlah dirimu seperti yang telah kamu tentukan maka dari situlah kamu bisa menerima dirimu apa adanya. So jangan merasa bersalah ya kalau kalian memiliki hal yang membuat diri kalian insecure namun jadikan insecure kalian menjadi kelebihan kalian juga dan buktikan kalau bisa melawan insecure !
See you next time dipostingan terbaru kami ya !

 

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Esther Revilda
14180164
Varentia
14180286
Veren
14180050
Gracella Caroline
14180162

Contact

Talk to us

Address:

Universitas Bunda Mulia

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Email:

lanitaindonesia@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Advertisement