Jumat, 04 Juni 2021

I'm Free

 

I’m Free

By : Veren

 


            Hari ketika aku bisa benar-benar menulis artikel dengan judul seperti ini adalah hari dimana aku sangat bangga dengan diriku sendiri. Semua artikel yang aku tulis di blog ini beserta dengan tips-tips untuk keluar dari rasa insecure adalah based on my real experience dan di artikel ini, aku mau membagikan pengalamanku in how I struggle with my insecurities and how I’m free from those things.
 
            Di masa awal-awal pandemi masuk ke Indonesia yaitu Maret 2020, semua kegiatan akademik dan kegiatan dalam pekerjaan ku diliburkan dan beralih sistem menjadi online. Dikarenakan semua orang diharuskan untuk menjalani karantina dan sistem yang berubah menjadi online, maka akupun menetap di rumah selama ber bulan-bulan dan jam tidur serta pola hidupku pun berantakan dari normalnya. Hal ini membuat kondisi tubuhku menjadi menurun, dan salah satu efeknya adalah muka ku break out dan rasa sakit serta rasa tidak nyaman tersebut membuatku terus ingin bersembunyi dari orang-orang.
 
            Terimakasih kepada pandemi yang mengharuskan untuk memakai masker, aku bisa percaya diri sedikit ketika aku harus keluar rumah karena kepentingan-kepentingan tertentu. Semua terlihat baik, sampai ketika aku merasa haus dan lapar, namun tidak berani untuk membuka masker karena kondisi wajah yang sedang tak baik dan ketakutan untuk ditanyai “kok break out sih ren ?lu knp ?”. Menahan haus dan lapar lebih penting, dari pada harus membuka masker dan ditanyai.
 
            Aku pergi ke dokter spkk untuk mencari pertolongan, dan sadly tidak cocok. Hal ini pun membuat break out ku makin ga karuan dan membuat tabungan ku makin tipis. Sampai saat dimana aku harus melayani di ibadah natal dimana aku harus bernyanyi dan melepas masker (diikuti dengan protokol kesehatan yang ketat), namun break out ku masih dalam keadaan yang sangat parah dan aku bingung bagaimana harus menutupinya.
 
Orang yang centil, dikasih cobaan kayak begini, nangis gak ? panik gak ? nagis lah ! haha.
 
            Beberapa dari temanku pun sadar bahwa ada yang tidak normal dari perilaku ku. Mereka pun menanyakan, dan aku hanya jujur tentang kondisiku yang sesungguhnya to my close friends. Thankfully mereka semua terus menguatkan aku dan tidak menghakimi penampilanku. Mereka mengatakan bahwa it’s normal, dan kamu pasti sembuh.
 
            Inilah pentingnya ketika kita mencari pertolongan kepada teman-teman terdekat kita, yang kita percayai bahwa dia bisa membantu kita untuk keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Pelan-pelan aku pun mulai percaya diri kembali, lewat dukungan dari teman-temanku, cerita pengalaman dari influencer / youtuber yang pernah breakout, dan masih banyak lagi.
 
            Setelah beberapa bulan ketika aku tidak cocok dengan dokter spkk yang aku kunjungi itu, aku pun memberanikan diri untuk mencari dokter lain yang lebih dikenal dengan kemampuannya dalam menyembuhkan dan mengatasi permasalahan kulitku. Harganya 2x lipat lebih mahal dari sebelumnya, dan thankfully aku cocok dengan obat yang diresepkannya. Selain pergi ke dokter, aku juga berusaha untuk memperbaiki pola hidup ku menjadi ke pola yang lebih sehat. Hal ini aku lakukan sebagai wujud self love, dan aku bahagia.
 
            Saat ini kondisi kulitku mungkin belum sempurna, dan masih tersisa banyak bekas luka dari break out tersebut. Kondisi fisik ku mungkin belom glow up kata orang-orang di luar sana, namun aku yakin bahwa kondisi psikis ku sudah sangat glow up wkwk, dan aku semakin bahagia dari hari ke hari.
 
            Total waktu yang aku habiskan untuk sembuh dan bebas adalah lebih dari 1 tahun. Tidak ada yang instan, dan semuanya butuh proses.
 
            Jalani proses tersebut, dan jangan lupa untuk terus bersyukur. Setiap orang punya formula nya masing-masing untuk bahagia, cari atau bentuk metode yang paling efektif untuk diri kamu sendiri. Permasalahanmu mungkin ga sama kayak aku, tapi aku yakin bahwa kamu adalah orang hebat ! dan kamu pasti sembuh dari rasa sakit mu !
 
Terimakasih sudah bertahan ! : )

 

 

10 komentar:

  1. sharing dan ceritanya keren, jadi makin fokus membacanya.

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Kecantikan itu gak hanya dari luar saja, tapi dari dalam hati kita juga harus cantik. buat apa cantik kalau perilaku gak sesuai dengan kecantikan itu. Menurutku semua wanita itu cantik tidak ada yang jelek. cantik atau tidak itu semua hanya dari satu sudut pandang kita aja, yang penting dan terutama yaitu perilaku dan karakter kita itu harus cantik, dan kita harus bersyukur karena Tuhan sudah menciptakan kita serupa dan segambar dengan Tuhan. Sangat Bermanfaat nih sharingnya. 👍

    BalasHapus
  4. Seperti apapun penampilanmu, dengan atau tanpa masker, kau tetaplah berharga di mata Tuhan. keep spirit and thank you for sharing

    BalasHapus

Contact

Talk to us

Address:

Universitas Bunda Mulia

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Email:

lanitaindonesia@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Advertisement