MITOS
ATAU FAKTA?
“Self
Harm Karena Cari Perhatian”
Oleh
: Gracella Caroline Octaviani
Self
Harm adalah sebuah perilaku yang melukai diri
sendiri, hal ini dapat terjadi karena mereka sering menganggap self harm
sebagai sebuah cara untuk menanggulangi tekanan yang hebat atau perasaan sakit
yang dialami. Melukai diri sendiri dapat membantu mengekspresikan perasaan yang
tidak dapat dijelaskan dala kata-kata, diabaikan dari kehidupan, atau sekadar
melepas emosinya. Setelah melakukan self harm mungkin mereka akan
merasa lebih baik, setidaknya untuk sesaat, namun, ketika tekanan atau perasaan
yang menyakitkan itu datang kembali mereka akan merasakan keinginan untuk
melukai diri sendiri lagi.
Perilaku
self harm masih dianggap tabu bahkan banyak disalahpahami oleh sebagaian
orang. Berbagai stigma kerap dilekatkan pada mereka yang memiliki perilaku ini,
padahal kesalahpahaman itu justru menghambat proses untuk mereka menerima diri
sendiri. Oleh karena itu jika ada teman, kerabat, saudara kamu yang mengalami
perilaku ini, jangan cepat berspekulasi negatif ya! Nah, apakah mereka yang
melakukan self harm sebenarnya sedang mencari perhatian? Yuk simak
beberapa mitos dan fakta dari self harm 😊
[MITOS]
Orang
yang melukai diri sendiri sedang mencoba mencari perhatian.
[FAKTA]
Ironisnya,
orang yang melukai diri sendiri biasanya melakukan itu secara diam-diam. Mereka
tidak sedang memanipulasi atau menarik perhatian orang lain. Justru, rasa
malu dan takut seringkali membuat mereka sulit untuk mengaku dan meminta
bantuan.
[MITOS]
Orang
yang melukai diri sendiri adalah orang gila dan berbahaya.
[FAKTA]
Orang
yang melukai diri sendiri memang sering didiagnosis mengidap gangguan
kecemasan, depresi, gangguan pola makan
atau trauma namun, hal itu bukan berarti mereka gila dan berbahaya. Melukai
diri sendiri adalah cara mereka untuk menghadap masalah itu. Memiliki
stigma dan melabeli mereka sebagai “gila” dan “berbahaya” sama sekali tidak
membantu pemulihan.
Orang
yang melukai diri sendiri ingin mati.
[FAKTA]
Ketika
seseorang melukai diri sendiri, mereka biasanya tidak ingin mencoba bunuh diri,
mereka hanya berusaha untuk menangani masalah dan rasa sakit yang mereka alami.
Melukai diri sendiri justru salah satu ekspresi bahwa mereka sedang
mencari cara agar tetap bertahan hidup dengan masalah mereka. Namun,
selalu ada risiko bahwa cedera atau luka yang serius berakibat fatal, dan orang
yang melukai diri sendiri juga memiliki risiko bunuh diri yang tinggi, sehingga
sangat penting bagi mereka untuk segera mungkin mendapat pertolongan baik
secara fisik ataupun mental.
[MITOS]
Jika
luka atau cedera akibat melukai diri sendiri tidak seberapa, artinya masalah
yang mereka alami juga tidak serius.
[FAKTA]
Tingkat
parah atau tidaknya luka/cedera nyaris tidak ada kaitannya dengan rasa sakit
yang mereka alami secara emosional.
Jangan berasumsi bahwa cedera/lukanya hanya sedikit, maka tidak ada yang perlu
dikhawatirkan.
Siapa
saja yang melukai diri sendiri sesungguhnya sedang berjuang untuk mengatasi
masalah yang dihadapinya dan sangat memerlukan pertolongan secara emosional
dari orang di sekitarnya. Kita memang tidak punya kewajiban untuk menyelesaikan
masalah orang lain, tapi setidaknya ketika kita melihat seseorang melakukan tindakan
self harm, jangan menambah beban emosional mereka dengan meremehkan apa
yang mereka rasakan atau memberi label tertentu. Nah, jadi sekarang kamu
belajar banyak kan? Hehe…
wow keren
BalasHapus