Dealing With Insecurities

Our Story

Esther Revilda

Insecure tidak bisa membuat kita berdampak bagi orang disekitar kita.

Read More

Varentia

Hidup cuma sekali, bahagiakan hidup lu dan jangan insecure melulu.

Read More

Veren

Don’t push yourself to be okay when it’s not. Take your time :)

Read More

Gracella Caroline

Menerima diri terkadang perih, tapi belajar untuk menerima diri mengajarkan sebuah arti.

Read More

Recent Work

Kamis, 20 Mei 2021

Cerita Saya



Ini Cerita Ku Mana Cerita Mu... 

Esther Revilda Ardani





Haihai kenalin  nama gua Esther Revilda

Gua mau cerita nih pengalaman ke insecure gua saat gua masih duduk di bangku SMA

Pasti kita pernah merasakan bagaimana dulu jadi anak SMA yang buluk, dekil, mandi ga mandi sama aja, dll. Jadi ini cerita gua… ikutin kuy..

Pada saat SMA gua bersekolah di sekolah negeri yang mayoritas agama islam. Itu adalah saat dimana gua merasakan sekolah di sekolah negeri karena dari awal masuk TK (Taman Kanak-Kanak) hingga SMP (Sekolah Menengah Pertama) gua bersekolah di swasta yang kuat dengan Pendidikan agamanya.

Saat SMA lah gua mulai mengikuti kegiatan ekskul yang cukup menguras energi, Pendidikan, dll. Ekskul yang gua ambil adalah Marching Band. Sempat merasakan beberapa bagian insecure sihh yaitu dimana teman satu section (section : pembagian tempat alat music, dalam Marching Band ada 4 yaitu : Percusion, Hornline, Colour Guard, dan PIT Instrument) dan gua masuk kedalam section Hornline yang isinya anak-anak peniup Brassline (Terompet, Tuba, Barriton, dan Mellophone).. Okok kita balik lagi sisi dimana gua merasa insecure adalah dimana salah satu teman gua di Terompet bisa tiup nada tinggi hingga oktaf 2 dan gua belom bisa untuk sampai ke nada tersebut..

Hingga dimana gua merasa di rendahkan oleh kaka kelas gua sendiri karena belum bisa menyentuh ke nada tersebut. Ada dimana gua disitu merasa down banget karena tidak bisa hingga di rendahi seperti itu sama kakak kelas.

Singkat cerita gua terus belajar pernapasan dan terus kejar ketertinggalan gua untuk bisa sederajat dengan teman gua yang bisa oktaf 2 tersebut. Hingga hari yang ditunggu tiba akhirnya gua bisa mengejar ketertinggalan gua bahkan bisa diatas teman gua yang hanya bisa oktaf 2 tersebut.

Keinsecure gua yang selanjutnya adalah dimana karena ekskul ini berjalan saat matahari pas di atas kepala yaitu pada jam 12 siang hingga jam 5 sore cukup membuat muka menjadi gelap alias hitam.

Kenapa insecure karena wajahnya menjadi gelap. Karena gua cukup sering bertemu dengan teman-teman gua yang ada di TK-SMP yang sering jajan atau makan di sekitar sekolah gua saat gua SMA itu. Dan bisa dikata bahwa teman-teman gua berasal dari keluarga yang keturunan Tionghua atau Chinese yang kental banget dan pastinya memiliki kulit yang berwarna putih.

Sampai gua memutuskan untuk menghindar ketemu dengan mereka karena ke insecure terhadap wajah gua yang cukup menghambat dan bisa dicap sebagai orang yang sombong yang lupa akan teman-teman lamanya.

Dan itu merupakan hal yang tidak boleh ditiru ya kawan.. karena tidak semua orang mengecap atau berpikiran yang tidak-tidak untuk kita.. kalau insecure terhadap wajah kita yang berjerawat atau gelap.. tetap itu merupakan karunia yang udah Tuhan kasih.. Jadi bersyukur aja atas apa yang udah dikasih dan tetap berusaha untuk mengubah, maksud mengubah adalah seperti melakukan treatment wajah atau menggunakan skincare…

Sekian cerita gua hari ini kiranya cerita ini bisa menjadi masukan untuk kalian saat insecure yaitu jangan takut untuk berusaha karena percaya deh berusaha dan berdoa merupakan cara jitu untuk membuat kita percaya diri dan tidak insecure…

Tungguin lagi yaa konten kita yang udah pasti bisa untuk menginspirasi kita semuuuaaa… byebyeee 

Laniters

….

Our Blog

55 Cups
Average weekly coffee drank
9000 Lines
Average weekly lines of code
400 Customers
Average yearly happy clients

Our Team

Esther Revilda
14180164
Varentia
14180286
Veren
14180050
Gracella Caroline
14180162

Contact

Talk to us

Address:

Universitas Bunda Mulia

Work Time:

Monday - Friday from 9am to 5pm

Email:

lanitaindonesia@gmail.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Advertisement