Cerita Saya
Insecurity
How to deal with insecurity
(my version)
by Veren
Setiap
manusia gaada yang sempurna
Setiap
manusia gaada yang selalu mendapatkan nilai 100
Setiap
manusia gaada yang ga pernah kecewa
Setiap
manusia gaada yang ga pernah sedih
Setiap
manusia mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing
Pertanyaannya
adalah, apakah kita mau menerima kekurangan dan belajar untuk memperbaiki apa
yang bisa diperbaiki dan menerima apa yang sudah diberikan ?
Atau
justru kita membiarkan kekurangan tersebut mengambil kendali atas kebahagiaan
dan membuat kekurangan tersebut menjadi dampak yang negatif atas diri kita
sendiri ?
Setiap
orang pasti pernah mengalami yang namanya “insecure”
atau bisa juga disebut sebagai perasaan yang tidak aman.
Penyebabnya
berbeda-beda, bisa dari trauma / pengalaman dari masa kecil, penolakan,
kecemasan sosial, rasa perfeksionis, dan masih banyak lagi.
Sebelum
kita diving lebih dalam lagi mengenai
topik ini, kita identifikasi dulu yuk tipe-tipe dari insecurity.
Tipe
1 insecurity
atas penolakan dan hal yang sedang terjadi saat ini
Hal-hal
yang terjadi baru-baru ini mempunyai pengaruh yang besar atas perasaan dan cara
pandang kita terhadap diri sendiri. Penelitian tentang kebahagiaan menunjukkan
bahwa hingga 40% dari "kecerdasan kebahagiaan" kita didasarkan pada
peristiwa kehidupan baru-baru ini. Kontributor negatif terbesar atas kebahagiaan
adalah berakhirnya suatu hubungan, kematian pasangan, kehilangan pekerjaan, dan
kejadian kesehatan yang negatif.
Tipe
2 insecurity
karena tidak percaya diri dan social anxiety
Banyak
dari kita mengalami kurang percaya diri dalam situasi sosial seperti pesta,
pertemuan keluarga, wawancara, dan dating.
Rasa takut dievaluasi oleh orang lain, dan ternyata ketika dievaluasi, terdapat
banyak kekurangan, sehingga dapat membuat Anda merasa cemas dan sadar diri
serta perasaan gagal karena tidak sesuai dengan ekspektasi orang lain. Sebagai
hasilnya, anda mungkin berusaha untuk menghindari situasi sosial, kecemasan
sosial saat menghadiri acara-acara karena rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh
rasa insecure tadi.
Pengalaman-pengalaman dari masa lalu memberikan pengaruh sense of not belonging, atau rasa yang membuat kita not being good enough.
Tipe
3 insecurity
karena perfeksionisme
Beberapa
dari kita pasti punya standart dan goals yang tinggi dalam apapun yang kita
lakukan. Bisa berupa nilai yang tinggi, pekerjaan yang terbaik, menjadi figur
yang paling sempurna, mempunyai rumah yang dekorasinya paling bagus, pacar
ideal, dll. Sayangnya hidup tidak selalu terjadi sesuai dengan apa yang kita
inginkan, bahkan ketika kita sudah bekerja keras dan melakukan yang terbaik
yang ada pada kita. Ada beberapa bagian yang tidak bisa kita kendalikan dan
berada di luar kemampuan kita, Hal-hal inilah yang akan mengendalikan kita
sehingga muncul rasa insecure dan unworthy.
Sebelumnya
aku mau cerita bahwa aku adalah orang yang sangat mudah dipengaruhi oleh
lingkungan, salah satunya lewat perkataan. Ketika perkataan negatif atau kritik
dari orang lain sampai ke telingaku, maka bangkitlah perasaan insecure dan hal ini mempengaruhi self worth aku. Aku merasa bahwa harga diri dan citra diri yang
sudah dibangun selama ini, hancur dalam sekejap sehingga aku merasa gagal.
Hilangnya kepercayaan diri dan kecemasan sosial, yang membuat aku selalu ingin
menghindari event dan hal yang paling
aku hindari adalah family gathering. Ketakutan
karena dibandingkan dengan orang lain, dibandingkan dengan kesuksesan
sepupu-sepupu aku, dan juga ketakutan karena tidak berhasil dalam memenuhi
ekspektasi orang lain terhadap aku. Dan yang terakhir adalah insecure karena rencana yang sudah aku
buat tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Aku bisa menjadi orang yang
sangat ambisius atas karir dan perfeksionis atas penampilan, sehingga ketika
semua itu tidak tercapai, muncullah perasaan insecure atas achievement orang
lain, dan yang terburuk adalah tindakan yang selalu ingin bersembunyi dan
menyendiri.
Insecure yang ada pada diri aku
mencakup semua tipe yang aku tulis diatas.
Rasa
insecure ini sangat nyata dan secara
tidak sadar, hal ini mempengaruhi sampai pada kesehatan mental ku. Sampai pada
suatu waktu aku sadar dan karena kebaikan Tuhan, aku mulai menyadari bahwa hal
ini sangat toxic dan tidak boleh hal
yang negatif ini terus bertumbuh menguasai pikiran aku. Hal yang aku lakukan
ketika aku sadar, aku mulai mencari pertolongan kepada orang-orang terdekat dan
yang aku percayai bisa membantu aku untuk keluar dari rasa tidak aman ini.
Berikut
beberapa tips dari aku yang mungkin bisa membantu kalian untuk keluar dari rasa
insecure yang saat ini sedang kalian
hadapi :
1.
Berikan diri kalian waktu untuk sembuh
It’s okay to not be okay,
give yourself some time to think and heal.
2.
Disiplin dan terus bergerak menuju goals kamu
Tidak apa-apa untuk bergerak
lambat, namun konsisten sehingga goals tersebut dapat tercapai, yaitu kebebasan
dalam berkespresi dan hilangnya rasa tidak aman, sehingga kita bisa bebas dalam
mengekspresikan diri.
3.
Terus berikan kata-kata positif untuk diri kamu, dan yakinkan
kata-kata tersebut
Ingatkan terus pada diri
kamu bahwa kamu adalah makhluk yang berharga, dan you are loved.
4.
Tetapkan goals yang realistik
Mungkin ketika aku sudah
mencoba yang terbaik dan memberikan yang terbaik, hasil akhir seringkali tidak
sesuai dengan ekspektasi yang dibayakngkan. Jangan terlalu menaruh harapan pada
sebuah hal, karena ketika hal itu tidak tercapai, perasaan kecewalah yang akan
tumbul. Jangan set goals yang terlalu
tinggi, karena tidak semua hal berada dalam kontrol kita.
5.
Terus kembangkan diri kamu dan terus belajar
Mungkin ada beberapa
kekurangan yang bisa kita ubah. Contohnya dalam kasus insecure karena overweight. Kita
bisa mulai untuk hidup sehat dan mengganti pola hidup kita, dan menjadikan
tindakan ini sebagai wujud self love.
Sekian
tips-tips on how to deal with insecurity
in my version, semoga ini bisa membuat setiap pembaca menjadi lebih cinta
sama diri kamu sendiri, dan jangan lupa bahwa banyak orang-orang yang sayang
sama kamu J
Thankyou